Wednesday, February 20, 2008

Two Be With You


Bon Anniversaire… Untuk blog ini yang udah berusia 2 taon!

2 taon, blogger mania… Saya juga heran bisa bertahan sampai sekarang!!! Napsu untuk terus menulis padahal udah sangat berkurang. Kejadian-kejadian tolol bin mustahil semakin nihil seperti yang terjadi di postingan awal. Jadi bingung juga kalo posting mesti nulis apa. (Tapi kalo nih blog berenti, kalian pada kecewa kan?? Hehe...) Well, kali ini bakalan ngomongin keputusan besar yang telah saya buat. I’m quit from my job! Yeah, saya berhasil ngebebasin diri dari rutinitas yang selama setaon lebih ini udah dijalani. Pergi dari ilalang sebenarnya juga keputusan yang sulit. Perlu solat tahajud, istiharoh, nyampe ribuan kali ngitung kancing buat mastiin. Hehe..Setidaknya keputusan itu akhirnya jadi bulat! Alasannya, mungkin karena ini sudah seharusnya. Jenuh mungkin gak, concern buat kampus, gak juga. Jadi, keputusan ini mungkin ada coz banyak hal yang berat atau seakan-akan menjadi beban. Huff, sesuatu yang berarti terkadang tidak hanya puas ketika kita mendapatkannya, tapi juga ketika kita bisa rela untuk melepasnya. Mungkin itu satu hal yang bisa menguatkan keputusan ini. Bye ilalang.. Absolutely, will miss u!
Wisata sinema bisa dibilang jadi kegiatan favorit akhir-akhir ini! Hobi deh nyatronin 21 buat rebutan tiket plus ngemutin popcorn. WeLL, waktu itu mau nonton Radit dan Jani, tapi malah salah jam! XL, eeh,, full banget abisnya baru premiere... Yasudahlah, bersama Rangga, Nindy, dan juga Adit yang jadi partner posting kali ini, akhirnya kita terpaksa banget menonton sebuah film yang judulnya rada katro semacam Hantu Jembatan Ancol. Hahaha... Tadinya sih ogah-ogahan banget, abisnya film setan tuh ceritanya pasti gak jelas juntrungnya. Tapi yasudahlah, demi sebuah kebersamaan. Haallah! Ceritanya di awal-awal sih romantis, tiba-tiba jadi thriller pembunuhan, trus mayat dibuang, setannya deh jadi gentayangan. Selesai! Gak terasa di dalem bioskop puas banget ketawa-tawa (looh?) padahal di kursi sebelah nyampe-nyampe bawa jaket buat nutupin mata. Yah, abisnya setiap setannya muncul bukannya nyeremin, tapi malah bikin ilfil, seperti waktu hantu jembatan ancol ngesot (sejak kapan coba??) atau waktu ada Kiki Fatmala bilang, ”Kok takut? Saya kan Kiki Fatmala. Kaki saya masih nyentuh tanah kan? Saya lagi syuting nih. Crew saya pada belom dateng!’. Sumpah! Dialog bodoh sepanjang masa!!! Saking puas banget ngehina sambil perut terkocok-kocok ketawa, tiba-tiba, uppps... Pengen pup!! Selesai nonton, buruan deh pake langkah sejuta buat nyampe parkiran! Yup, parkiran... Males banget ngabisin waktu di toilet mall!! Better at home! Begitu nyampe parkiran, mulut ini nganga lebar. Waaaa!! Antriannya panjaaang banget buat keluar! Huff, bodo!! Ngantri udah kaya bebek asap, abisnya knalpot udah dimana-mana.
Sukses ngantri, ternyata belom cukup juga cobaan yang ada. Dari basement ke gerbang keluar, ternyata udah banyak motor di kanan-kiri jejeran, plus mobil yang ngesot-ngesot pengen keluar. Ada apa gerangan?? Huaaah.. Ternyata ujan!!! Huff, nasib sial kali ini datang gak liat keadaan. Akhirnya latah menepi juga dah.. Pending sejenak 15 menitan. Awalnya sih tahan, pi lama-lama nih perut gak bisa ngelawan. Eh, baru tau kalo si Nindy bawa mantel tuh. Kebetulan dua stelan. Sebenernya juga paling anti nih kalo udah ujan pake mantel, mending milih berujan badai menerjang derai titik-titik air yang tak henti-hentinya jatoh dari langit. Hallah..
Malam itu, dengan aksesoris mantel bagian atas, nekat ngacir juga menuju kostan tercinta. Nyampe baru berapa detik, langsung hinggep di toilet atas. Ahh, leganya... Pikir-punya-pikir, nih sial mungkin gara-gara ngehina tuh setan kali yahh... Huff!! Gak lagi deh nonton horror... ;p

Teori Teddiouzz Today
Ketika perubahan hidup semakin matang, mengapa hal-hal bodoh semakin jarang dilakukan? Atau lebih tepatnya jarang terlakukan? Adakah dari diri kita yang telah bertransformasi secara tak sadar? Mungkin saja. Lalu, akankah kita merindukan masa-masa lalu yang telah berlalu? Yang memiliki banyak kekurangan namun membahagiakan? Bukan berarti juga saat ini lebih buruk daripada dahulu, hanya saja tampak seperti seperangkat barang antik yang dihadapkan dengan modernitas. Ada sebuah kenangan yang terus membekas dan selalu ada rasa untuk ingin pergi ke sana. Kepada sebuah waktu dimana barang antik itu masih baru.

Sunday, February 03, 2008

TOP 10 Indonesian Movies 2007

Dunia perfilman Indonesia taon 2007 direpresentasikan dengan masih perlunya koreksi di mana-mana.

Bukan permasalahan kualitas akting saja, tapi kalo bisa dibilang yah.. produser buat film karena ada modal doang!! OK, buat film itu gak gampang. Modal ada yang milyaran, trus belom koordinasi bareng birokrasi yang kebanyakan bertele-tele. Ditambah lagi masalah dengan dunia sensor yang membatasi gerak-gerik artistik. Semuanya pasti membutuhkan kerja keras untuk menghasilkan sebuah film. Tapi, entah mengapa dunia film Indonesia mayoritas bertahan pada suatu titik dimana kepentingan komersialitas masih menjadi dominasi semata. Film-film yang beredar di bioskop taon lalu ditonton karena pihak rumah produksi menonjolkan apa yang disebut efek promosi, BUKAN kualitas cerita atau pesan apa yang ingin diangkat. Untuk itu, beberapa film yang dipilih taon 2007 ini agak-agak susah juga jika dibilang udah bagus. Beberapa kekurangan masih tampak, namun tidak ada kata terlambat untuk perbaikan di taon ini. Actually, I love Indonesian movies, and that’s why I’d love to critics.. Hehehe..
Ada peran-peran menantang yang mendapat pujian. Nicholas Saputra bersama Adinia Wirasti kalo dipikir-pikir sangat mengesankan, meskipun adegan unrated-nya dicekal di dalam negeri. Hiks! Atau peran seksi Luna Maya dan Fachri Albar yang mengincar penari striptease sebagai pengalaman. Bahkan ada peran superior Dedi Mizwar di Nagabonar Jadi 2 atau Tora Sudiro dalam Quickie Express. Semuanya bisa dirangkum manis kalo seorang produser mampu ngelirik sebuah film lewat apa yang disebut apresiasi.

And there we go...
Klik! THE PHOTOGRAPH mampu membidik sebuah komunitas film yang memang benar-benar lebih mengedepankan sinematografi dan sisi artistik dalam menonton. Peran Shanty semakin berkembang seiring jalinan cerita yang matang. Meskipun hanya mampu bertahan sebentar di bioskop, namun karya N.T. Achnas ini sangat mengagumkan.
NAGABONAR JADI 2 menjadi sebuah kolaborasi tontonan hiburan maupun berisi sekaligus. Akting Deddy Mizwar yang menawan membawa semangat nasionalisme menjadi gambaran yang seharusnya ada pada negara kita.
Perjalanan 3 HARI UNTUK SELAMANYA yang dsutradarai oleh Riri Riza menjadi road movie yang mengesankan, meski masih terasa kurang pengembangan cerita. Namun, duet akting antara Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti merupakan komposisi yang imbang dan berhasil untuk tahun ini.
Komedi GET MARRIED sukses sebagai suguhan suburban yang bersetting pada daerah pinggiran Jakarta. Alur cerita yang kuat mampu dibawakan dengan ringan dan kocak berkat hadirnya Aming, Desta, Ringgo Agus Rahman, dan Nirina Zubir, serta sedikit pesona dari Richard Kevin.
Yang minimalis, namun manis hadir lewat secangkir CINTAPUCCINO yang digarap oleh Rudi Soedjarwo. Sebuah penghargaan khusus buat Sissy Priscillia yang mampu menghadirkan satu-satunya akting menggemaskan pada drama komedi obsesi cinta masa SMA.
Komedi dewasa QUICKIE EXPRESS menjadi sebuah pelopor ulang kelahiran komedi jenis slapstick pada awal abad ke 21. Tora Sudiro, Ira Maya Sopha, dan Amink berhasil merebut perhatian masyarakat muda dengan arahan nyentrik ala Dimas Jay.
SANG DEWI mempunyai judul yang agak dipaksakan dengan isi filmnya. Meskipun dari sisi skenario cukup kuat, beberapa pemain pendukungnya malah menambah daftar negatif yang ada. Tapi dari sisi positif, sinematografi yang apik bersanding dengan Volland H. yang mengejutkan mampu membuat prediksi awal pada film ini berubah.
Pada MEDLEY, tokoh sentral laki-laki yang diperankan Yossi menjadi keunikan sendiri pada film ini. Hasrat dan keinginannya menjadi sebuah impian yang tidak ternilai. Tapi sejauh mana keinginan itu memuaskan perasaannya ditampilkan dengan makna yang lugas.
Lagi-lagi Nirina Zubir berperan total dalam KAMULAH SATU-SATUNYA bersama dengan Junior. Komedi romantis tentang pengejaran band Dewa ini menjadi sebuah kisah petualangan yang membuahkan chemistry cukup apik antara keduanya.
Rudi Soedjarwo rela ke Jogja demi MENGEJAR MAS-MAS. Sebuah cerita tragis bercampur dengan emosi dan cinta. Sebuah kunci yang mampu membuktikannya yaitu Poppy Sovia yang memulai akting pertamanya dengan penampilan prima, serta dukungan Dina Olivia yang membuat suasana haru tambah terasa.